A.
PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
Kata wawasan berasal dari kata
“wawas” ( bahasa Jawa ) yang berartimelihat atau memandang. Jika ditambah
dengan akhiran –an maka secara harfiah berarti cara penglihatan, cara
tinjau, cara pandang. Nusantara adalah sebuah kata majemuk yang diambil
dari bahasa Jawa Kunoyakni nusa yang berarti pulau, dan antara artinya
lain.Wawasan nasional suatu bangsadibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan
geopolitik yang dianutnya. Beberapateori paham kekuasaan dan teori geopolitik.
Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan
pemikiran mengenai sejauh mana konsepoperasionalnya dapat diwujudkan dan
dipertanggungjawabkan.
B.
TEORI
– TEORI KEKUASAAN
a. Paham
Machiavelli (Abad XVII)
Dalam bukunya tentang politik yang
diterjemahkan kedalam bahasa dengan judul “The Prince”, Machiavelli
memberikan pesan tentang cara membentuk kekuatan politik yang besar agar
sebuah negara dapat berdiri dengan kokoh.Didalamnya terkandung beberapa
postulat dan cara pandang tentang bagaimanamemelihara kekuasaan politik.
Menurut Machiavelli, sebuah negara akan bertahanapabila menerapkan dalil-dalil
berikut: pertama, segala cara dihalalkan dalammerebut dan mempertahankan
kekuasaan; kedua, untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (divide
et impera) adalah sah; dan ketiga, dalam dunia politik (yang disamakan
dengan kehidupan binatang buas ), yang kuat pasti dapat bertahandan menang.
Semasa Machiavelli hidup, buku “The Prince” dilarang beredar oleh SriPaus
karena dianggap amoral. Tetapi setelah Machiavelli meninggal, buku
tersebutmenjadi sangat dan banyak dipelajari oleh orang-orang serta dijadikan
pedoman oleh banyak kalangan politisi dan para kalangan elite politik.
b. Paham
Kaisar Napoleon Bonaparte (abad XVIII)
Kaisar Napoleon merupakan tokoh
revolusioner di bidang cara pandang, selain penganut baik dari
Machiavelli. Napoleon berpendapat bahwa perang di masa depanakan merupakan
perang total yang mengerahkan segala upaya dan kekuatan nasional.Kekuatan ini
juga perlu didukung oleh kondisi sosial budaya berupa ilmu pengetahuan
teknologi demi terbentuknya kekuatan hankam untuk menduduki danmenjajah
negara-negara disekitar Prancis. Ketiga postulat Machiavelli
telahdiimplementasikan dengan sempurna oleh Napoleon, namun menjadi bumerang
bagidirinya sendiri sehingg akhir kariernya dibuang ke Pulau Elba.
c. Paham
Jendral Clausewitz (XVIII)
Pada era Napoleon, Jenderal
Clausewitz sempat terusir oleh tentara Napoleondari negaranya sampai ke Rusia.
Clausewitz akhirnya bergabung dan menjadi penasihat militer Staf Umum
Tentara Kekaisaran Rusia. Sebagaimana kita ketahui,invasi tentara Napoleon pada
akhirnya terhenti di Moskow dan diusir kembali kePerancis. Clausewitz, setelah
Rusia bebas kembali, di angkat menjadi kepala staf komando Rusia. Di sana
dia menulis sebuah buku mengenai perang berjudul VomKriege (Tentara Perang).
Menurut Clausewitz, perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain.
Baginya, peperangan adalah sah-sah saja untuk mencapai tujuannasional suatu bangsa.
Pemikiran inilah yang membenarkan Rusia berekspansisehingga menimbulkan perang
Dunia I dengan kekalahan di pihak Rusia atauKekaisaran Jerman.
d. Paham
Feuerbach dan Hegel
Paham materialisme Feuerbach dan
teori sintesis Hegel menimbulkan duaaliran besar Barat yang berkembang didunia,
yaitu kapitalisme di satu pihak dankomunisme di pihak yang lain. Pada abad XVII
paham perdagangan bebas yangmerupakan nenek moyang liberalisme sedang marak.
Saat itu orang-orang berpendapat bahwa ukuran keberhasilan ekonomi suatu
negara adalah seberapa besar surplus ekonominya, terutama diukur dengan
emas. Paham ini memicu nafsukolonialisme negara Eropa Barat dalam mencari emas
ke tempat yang lain.
C.
AJARAN WAWASAN NASIONAL INDONESIA
Wawasan nasional Indonesia merupakan
wawasan yang dikembangkan berdasarkan teori wawasan nasional secara universal.
- Paham Kekuasaan Indonesia
Bangsa Indonesia berfalsafah dan
berideologi pancasila menganut paham tentang perang dan damai : “Bangsa
Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Ajaran wawasan
nasional bangsa Indonesia menyatakan bahwa : ideology digunakan sebagai
landasan idil dalam menentukan politik nasional, dihadapkan pada kondisi dan
konstelasi geografi Indonesia dengan segala aspek kehidupan nasionalnya.
Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa dan
negaranya ditengah-tengah perkembangan dunia.
- Geopilitik Indonesia
Pemahaman tentang kekuatan dan
kekuasaan yang dikembangkan di Indonesia didasarkan pada pemahaman
tentang paham perang dan damai serta disesuaikan dengan kondisi dan konstelasi
geografi Indonesia.Sedangkan pemahaman tentang Negara Indonesia menganut paham
Negara kepulauan, yaitu paham yang dikembangkan dari asas archipelago yang
berbeda dengan pemahaman archipelago dinegara-negra Barat pada umumnya.
D. UNSUR
DASAR KONSEPSI WAWASAN NUSANTARA
Meliputi:
1.Wadah (contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki
kekayaan alam dan penduduk dengan aneka ragam budaya.
2.Isi
Isi adalah aspirasi bangsa yang
berkembang di masyrakat dan cita-cita serta tujuan nasional yamg terdapat dalam
Pembukaan UUD 1945.
Isi menyangkut dua hal yang
esensial,yaitu:
- Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan tujuan nasional
- Persatuan dan kesatuan dalam kebinnekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
- Tata Laku
Tata laku merupakan hasil interaksi
antara wadah dan isi,yang terdiri dari tata laku batiniah dan lahiriah.
Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat, mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia , sedangkan tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan,
perbuatan, dan perilaku bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar